Saturday, March 31, 2012

Kekayaan, Kesuksesan dan Kasih Sayang

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut".
Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"
Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar".
"Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali", kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini". Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan.
"Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu."
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si KEKAYAAN masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si KESUKSESAN saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si KASIH-SAYANG yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang."
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si KASIH-SAYANG ini ke dalam. Dan malam ini, si KASIH-SAYANG menjadi teman santap malam kita."
Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini."
Si KASIH-SAYANG bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.
Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si KEKAYAAN dan si KESUKSESAN. "Aku hanya mengundang si KASIH-SAYANG yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu berdua ikut juga?"
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si KEKAYAAN, atau si KESUKSESAN, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si KASIH-SAYANG, maka, kemana pun Kasih-sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta.
Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si KASIH-SAYANG yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."

Tujuh Cara Mematikan atau Menyuburkan Team Kerja!


Salah satu kekhasan pemimpin yang baik, justru harus mengenal, kapan kita bisa mematikan ide kreatif seorang teman atau team kerjamu. Dengan mengenal caranya, engkau akan menemukan cara baru untuk menyuburkan ide kreatif dari anggota team kerjamu! Caranya mudah untuk mematikan ide anggota team kerjamu:
  1. Janganlah menatap matanya, tetapi lihatlah barang di sekitarnya, atau tunduk saja saat dia mengajak engkau bicara!

  2. Katakanlah padanya, "Siapa yang tanya, penting apa idemu buatku?"

  3. Tempatkanlah ide temanmu itu dengan cara "brainstorming": Emang idemu itu satu-satunya yang benar apa? Masih banyak ide bagus lainnya daripada idemu sendiri! Misalnya temanmu sedang menampilkan ide kreatifnya untuk menghias dekorasi manten. Dia membuat dekorasi manten yang bernuansa pegunungan lengkap dengan air terjunnya. Kalau engkau mau mematikan idenya, katakan saja, "Emang kamu sendiri apa yang punya ide seperti itu, aku pun punya, tapi aku nggak suka pamer seperti dirimu!"

  4. Ber-SMS-lah terus selama dia berbicara, dan cukup tanggapi dengan kata, "Oh iya, baguslah! Ehmm Begitu...?"

  5. Setiap kali dia berbicara tentang idenya, Anda tidak perlu tanya tentang idenya yang bagus dan kreatif, tapi ajukanlah terus ceritamu sendiri untuk menandingi idenya! Misalnya temanmu sedang punya ide untuk membuat gerakan penghijauan di tanah bukit yang tandus. Temanmu mengajukan usul untuk tanam pohon Jambu Mete. Kamu tidak perlu tanya, kenapa mesti Jambu Mete, tapi langsung saja katakan idemu yang baru. Aku yakin ideku lebih baik, tidak perlu tanam jambu mete, tapi tanamlah pohon beringin, pasti tumbuh subur, dan air akan terserap banyak. Emang pohon jambu mete bisa menjamin tanah jadi subur, apa?

  6. Cobalah Anda selalu mencari kata-kata yang dia lontarkan, dan alihkanlah kata kata kunci menjadi titik tolak untuk tertawa. Misalnya, temanmu bicara, "Jadilah sumur yang dicari ember, jangan jadi ember yang mencari sumur terus!" Alihkanlah ide temanmu itu dengan membelokkan kata "ember". "Ya jelas saja, jangan jadi embeeeer...!! Itu sih saya sudah tahu, nggak usah sok menasihati deh...!!"

  7. Tertawalah Anda saat Anda menanggapi idenya. Dia mengemukakan ide "Fund Raising". Mudah saja, untuk meningkatkan uang saku mahasiswa, "Anda tidak perlu cari uang, tapi cukuplah mengurangi jatah rokok, dari sebungkus sehari, jadikanlah sebungkus untuk 12 hari! Uang yang biasa untuk beli rokok sebungkus per hari, masukkanlah ke celengan!" Tanggapilah usul itu dengan tertawa, "Ha ha ha ha, biasalah orang yang tidak pernah ngerokok itu tahunya cuma teori, emang enak apa orang nggak merokok, sakit dan pusing Mas...jadi nggak usah deh...fund raising dengan cara matiraga begituan...kuno...!!

Sekarang, setelah tahu 7 cara yang mudah untuk mematikan ide kreatif anggota team kerjamu, cobalah 7 langkah itu jadikan langkah yang positif:
  1. Tataplah wajah dan pandangannya saat dia berbicara serius untuk menceritakan gagasannya yang kreatif! Janganlah mencoba untuk memindahkan pandanganmu ke tempat lain.

  2. Katakan kepadanya, "Apapun pendapatmu, pasti akan memperkaya team kerja kita, ayo ceritakan saja, siapa tahu berguna untuk kinerja kita!"

  3. Janganlah membuat brainstorming yang menempatkan idenya itu seolah-olah ide yang terjelek, melainkan buatlah brainstorming yang menempatkan idenya itu berkaitan dengan ide ide orang terkenal, ide ide orang pinter lainnya sehingga ia merasa diteguhkan, idenya itu sungguh memang bisa dipertanggungjawabkan.

  4. Simpanlah HP-mu, dan tidak perlu angkat telp atau ber SMS ria saat diajak bicara. Tunjukkanlah bahwa orang itu dan idenya sangat penting untuk kinerja teammu.

  5. Berusahalah untuk memperdalam ide kreatif yang sudah dilontarkan anggota team kerja, dan tidak perlu memperdebatkan idenya itu dengan idemu sendiri, melainkan terulah bertanya, sambil mencari referensi yang bagus, sehingga ia merasa idenya terdukung.

  6. Janganlah membelokkan kata kata kunci sebagai bahan untuk "guyonan" atau "bercanda", karena engkau akan dinilai sebagai pribadi yang suka meremehkan. Namun cobalah merumuskan kata kata kunci itu dan ulangilah di depan dia, agar dia merasakan gagasannya itu sangat penting.

  7. Janganlah tertawa, bila dia sedang bicara, melainkan dengarkanlah dengan baik gagasannya yang bagus itu, lalu carilah nilainya yang positif, jangan mencari sisi negatifnya dulu. Semua gagasan akan punya kelebihan dan kelemahan, tapi carilah positifnya dulu!

Semoga ada banyak pemimpin yang tahu menghargai anggota team kerjanya, sehingga ada banyak orang tertantang untuk tumbuh dan berkembang menjadi dirinya sendiri!

Nasihat Gratis


Apa hadiah paling umum yang orang suka berikan?
Hadiah itu adalah "NASIHAT" !!!
Kita suka memberi nasihat dengan cuma-cuma, bahkan ketika tidak diminta.
Kalau anda tidak percaya, cobalah pada saat sedang bersama sekelompok teman, beritahu mereka tentang ide anda untuk melakukan sebuah bisnis baru, dan perhatikan apa yang terjadi.
Jika ada enam orang dalam kelompok itu, anda mungkin akan mendapat enam pendapat berbeda, lengkap dengan rekomendasi dan nasihat pribadi.
Tak diragukan lagi, semua "nasihat" itu adalah hadiah yang diberikan kepada anda dengan niat baik. Itu adalah cara teman-teman anda menunjukkan rasa sayang dan perhatian mereka kepada anda. Bagaimana anda bisa menolak secuil "kebijaksanaan" tersebut?
Maka, anda berlaku sopan. Anda mendengarkan. Bagaimanapun tidak berarti atau tidak bergunanya nasihat atau sumber nasihat itu, anda memenuhi kewajiban anda sebagai seorang teman yang sopan, dan berpura-pura tertarik dengan pandangan, umpan balik, atau kritik "positif" mereka.
Meskipun demikian, berhati-hatilah. Pada titik tertentu dalam pembicaraan itu, sebagian pendapat tak bermutu tersebut mulai terasa masuk akal, dan anda mulai bingung dan meragukan kemampuan anda sendiri.
Setengah jam kemudian, teman, kenalan atau orang asing yang bersama anda sudah pergi, tapi seketika rencana-rencana sukses anda telah berantakan di depan mata anda.
Setengah jam sebelumnya, anda begitu yakin tentang potensi anda, tetapi sekarang anda tidak bisa melupakan prediksi pesimistis dan pengharapan rendah teman-teman anda.
Semakin anda ingin mengabaikannya, semakin terasa nyata jadinya.
Sekarang, ada enam sapi baru yang menggerogoti rumput di bagian utama pikiran anda, dari yang sebelumnya tidak ada.
Jadi bagaimana?
Begini....
Saat itu, saya sedang berbicara dengan seseorang tentang proyek baru yang akan saya mulai, ketika tiba-tiba ia menginterupsi saya dan berkata, "Camilo, izinkan saya memberikan beberapa nasihat gratis..."
Saya berkatan, "Tunggu! Sebelum anda mengatakan apa pun kepada saya, izinkan saya menanyakan beberapa hal."
Ia terkejut dengan reaksi cepat saya, tetapi berkata, "Oke, tanyakanlah..."
Saya pun melanjutkan, "Apakah anda pernah punya pengalaman di bidang ini? Jika ya, apakah itu pengalaman yang berhasil? Apakah anda merasa layak memberikan nasihat dalam masalah ini? Bagaimanapun, apa yang akan anda katakan mungkin mempengaruhi visi dan pengharapan saya dalam proyek ini, dan saya tidak perlu memberitahukan lagi betapa pentingnya proyek ini bagi saya. Jadi apakah anda betul-betul yakin dengan hadiah berharga yang akan anda berikan kepada saya ini?"
Ia memikirkan sejenak, kemudian berkata, "Lupakan saja."
Anda mungkin berpikir saya berlaku kasar dengan tidak membiarkannya menyatakan pendapat. Bagaimanapun, saya bisa saja mendengarkan dengan sopan, kemudian mengabaikannya.
Namun saya tidak mau mengambil resiko membuka pikiran saya terhadap pendapat dan pengharapan negatif orang lain.
Sekali suatu ide tertanam dalam pikiran anda, anda menjadi pelayannya. Jika ternyata itu ide yang keliru, dan anda mengizinkannya masuk serta bertumbuh dalam pikiran anda, ide itu akan mengubah pandangan, keyakinan, serta ekspektasi anda tentang kemampuan anda sendiri.
Ide yang keliru itu bahkan bisa menghancurkan kehidupan anda.
Anda perlu mengerti bahwa banyak "pikiran negatif", yang membuat kita terikat pada kehidupan seadanya, sebenarnya bila ditelusuri adalah pemberian orang lain.
Kita sering menjadi korban pengaruh negatif orang lain dan mengizinkan mereka menanamkan keyakinan keliru dalam bawah sadar kita yang akhirnya akan membatasi pertumbuhan fisik, emosi, serta intelektual kita.
Ide-ide keliru yang diprogram ke pikiran kita oleh orang lain itu, bagaimanapun akan memberi pengaruh buruk pada kehidupan kita.
Jangan biarkan ide-ide keliru mencemari harapan sukses kita. Selalu tanyakan dulu, apakah orang yang akan memberikan kita nasihat tersebut adalah orang yang layak. Dengarkan hanya dari orang-orang yang sudah sukses di bidang yang sama, bukan sekedar "cerita burung".
("Once Upon A Cow", Dr. Camilo Cruz)
http://www.nomor1.com/budipra832

Wednesday, March 28, 2012

Aturlah PIKIRAN Anda, maka HATI Anda akan Mengikutinya

Dewasa ini banyak sekali seminar dan workshop yang mengajarkan bagaimana mengatur HATI kita. Sebenarnya bagi saya, hal itu sangat menggelikan, kok kita sebagai manusia ini diajarkan mengatur HATI, me-manage qolbu, melatih keikhlasan… namun justru menganggap remeh PIKIRAN, bahkan ada yang menganjurkan JANGAN PAKAI PIKIRAN… Tapi PAKAILAH HATI NURANI.. hehehe. Ini sangatlah bertolak belakang dengan FIRMAN-FIRMAN ALLAH SWT.

Saya coba menyuplikkan beberapa ayat suci dari Al-Qur’an, semata-mata sebagai pengingat bagi kita semua, khususnya bagi diri saya, bahwa persoalan HATI…hanya ALLAH SWT sajalah yang memiliki kewenangan. Kita sebagai manusia, hanya diminta berpikir dan mau menggunakan pikiran kita untuk semakin meningkatkan kadar keimanan kita setiap saat, dan mampu bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa kepada ALLAH SWT.

“Sungguh, ALLAH mengetahui (segala) yang gaib di langit dan di bumi. Sungguh, DIA mengetahui (segala) yang ada di hati (manusia)”. (Q.S. Fatir: 35 : 38)

“IA tahu segala yang di langit dan di bumi. IA tahu segala yang kamu sembunyikan, dan segala yang kamu nyatakan. ALLAH tahu benar isi hati sanubari”. (Q.S. At-Tagabun: 64 : 4)

“Apakah kamu rahasiakan, atau kamu nyatakan perkataanmu. Sungguh, IA tahu rahasia hati sanubarimu!” (Q.S. Al-Mulk: 67 : 13)

“Katakanlah, apakah kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu. Ataukah kamu nyatakan. ALLAH mengetahuinya”. (Q.S. Ali ‘Imran: 3 : 29)

“Dan sungguh, Tuhanmu mengetahui. Apa yang tersembunyi dalam hatinya. Dan apa yang mereka lahirkan”. (Q.S. An-Naml: 27 : 74)

“Tuhanmu mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hatinya. Dan apa yang mereka nyatakan”. (Q.S. Al-Qasas: 28 : 69)

“Hai orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan kepercayaan orang dari luar lingkunganmu. Mereka selalu menimbulkan kemudaratan bagi kamu. Mereka inginkan kesusahan kamu. Telah jelas kebencian melalui mulutnya. Dan apa yang tersembunyi dalam hatinya, lebih buruk lagi. Sungguh, telah kami terangkan ayat-ayat kepadamu, sekiranya kamu menggunakan pikiran!” (Q.S. Ali ‘Imran: 3 : 118)

Semoga dapat menambah bahan PEMIKIRAN kita semua, khususnya bagi diri saya sendiri.

Salam Luar Biasa Prima!


Kesan Pertama, Pijakan Awal Anda Untuk Berhasil

kesan pertama
Ada satu pelajaran berharga yang saya dapatkan dari hasil penjualan buku “You Are The Best Motivator” dan juga dari kegiatan saya sehari-hari saat bekerja, yaitu survey kapal. Apa itu? Kesan pertama adalah pijakan awal yang penting untuk berhasil, apapun bidang yang Anda geluti saat ini baik itu wirausaha ataupun jenjang karir sebagai seorang karyawan.

Sebagian orang ada yang berpikir bahwa tidak menjadi masalah saat kesan pertama kita tidak terlalu bagus, nanti toh bisa disempurnakan sambil jalan. Namun saya jadi berpikir ulang. Ketika kesan pertama yang kita berikan tidak terlalu bagus, maka akan dibutuhkan kerja keras ekstra untuk membangun kepercayaan orang lain kepada kita. Padahal di masa sekarang ini, kepercayaan adalah sesuatu yang amat mahal harganya.

Seperti halnya buku yang saya luncurkan, “You Are The Best Motivator”. Kala itu, saya berpikir bahwa yang penting launching dulu lah, hal-hal lainnya bisa menyusul kemudian. Pada akhirnya apa yang terjadi? Karena saya tidak memikirkan langkah-langkah yang lebih detil dalam memasarkan buku, buzz activity untuk memboomingkan dan sebagainya, maka buku ini seakan hanya sekedar karya kecil yang tidak ada gaungnya. Dari segi jumlah penjualan pun menurut saya tidak memuaskan.

Itu buku yang saya luncurkan. Dari segi pekerjaan saya sebagai class surveyor pun tidak jauh berbeda. Kesan pertama, pada saat datang pertama kali survey baik itu di shipyard maupun di kapal akan menentukan bagimana kelanjutan dan respect dari orang-orang yang terkait dengan kegiatan survey. Kalau kesan pertamanya sudah kurang bagus, ya selanjutnya bakal butuh energi ekstra untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kita bekerja profesional dan punya performance yang baik.

Memang ada benarnya ungkapan yang menyatakan bahwa terlalu banyak berpikir tentang persiapan yang harus dilakukan akan membuat kita tidak melangkah kemana-mana. Namun bergerak tanpa persiapan juga bukan hal yang bijak menurut saya. Ada juga kan ungkapan, “Tidak membuat perencanaan sama artinya dengan merencanakan gagal.” Apalagi untuk membangun first impression yang baik.

Tidak perlu membuat rencana yang terlalu sempurna, agar Anda tidak terpaku dan malah tidak jadi melangkah. Namun setidaknya, buatlah perencanaan atau action plan yang bisa membuat kesan pertama performance Anda terlihat baik dan profesional. Selebihnya, sambil jalan bisa Anda benahi pelan-pelan. Pada akhirnya seiring dengan jam terbang yang tinggi ketika Anda terus melangkah, performance Anda pun makin baik. Bila sudah begitu, tunggu saja saat keberhasilan datang menghampiri sebagai hasil dari upaya Anda selama ini.

Jadi, jangan berhenti untuk terus mengupgrade diri agar lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Semoga bermanfaat untuk Anda yang sedang meniti jenjang karir profesional maupun yang baru memulai wirausaha.

Berada di POSISI MANA, Anda saat ini?

Sudah merupakan hal sangat lazim, jika setiap orang selalu menginginkan kesuksesan di dalam kehidupannya. Banyak orang tidak pernah sukses dalam hal apa pun, sebab mereka tidak pernah sekalipun mencoba; atau sekali mencoba dan gagal, kemudian berhenti mencoba. Mereka kebanyakan terlalu mudah untuk menyerah. Mereka itu takut mencoba lagi, karena takut akan gagal lagi.

Sehingga kemudian mereka berpikir, mungkin mereka harus sempurna dalam segala hal lebih dulu, baru mencoba sebuah usaha; bahkan ketika pertama kali mencoba sesuatu. Orang-orang seperti itu merasa bahwa mereka harus sempurna dulu dalam persiapan dan segala sesuatunya – baru kemudian mencoba?

Bersikap akan menjadi yang terbaik dan sempurna sebenarnya baik, jika sikap tersebut sebagai bentuk refleksi dari kontrol diri agar diri kita bisa lebih baik dan lebih maju dalam setiap usaha yang kita lakukan. Hal itu bagus saja dilakukan.

Tetapi sikap yang terlalu menjunjung tinggi kesempurnaan ini (perfectionism) akan mengakibatkan kegagalan pada diri Anda. Karena Anda jadi selalu takut untuk mulai bertindak, karena merasa persiapan Anda belum sempurna, merasa belum saatnya untuk memulai sebab belum lengkap persyaratannya – dan masih banyak lagi pikiran yang selalu mengungkap sisi kelemahan dan kekurangan Anda; masih kurang ini – kurang itulah dan lain sebagainya. Pada akhirnya Anda bahkan akan takut kepada diri Anda sendiri – pada gilirannya Anda akan diam di tempat saja, tanpa melakukan apa-apa.

Ingatlah, Anda tidak akan pernah sukses dalam bidang apapun, kalau Anda tidak memperlakukan diri Anda sebagai manusia. Membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi; tidak ada manusia yang bebas dari kesalahan ataupun kekurangan. “No body is perfect”, ini harus Anda pahami. SEMPURNA memang hal bagus, tetapi perfectionism adalah suatu penyakit jiwa. Yang penting di sini adalah, Anda bisa belajar dari kesalahan itu; bisa menganalisa hal-hal mana yang perlu diperbaiki, kemudian bangkit lagi dengan penuh semangat baru untuk mencoba lagi.

Kalau Anda lalai untuk memulai atau berhenti sebelum Anda sampai tujuan; tidak ada seorangpun yang harus disalahkan, selain diri Anda sendiri. Tanggung jawab sepenuhnya berada pada diri Anda sendiri. Ingatlah ini: Jangan pernah berhenti mencoba! Jangan gampang menyerah. Cobalah lagi… cobalah lagi… cobalah terus. Yakinlah, bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan. Sesudah kegagalan pasti datang keberhasilan!

Nah, berada di posisi manakah Anda saat ini? Satu hal penting dipahami adalah, berada di posisi mana pun Anda saat ini, AMBILLAH KENDALI TANGGUNG JAWAB HIDUP ANDA 100%. Yaa, Anda harus mau mengambil tanggung jawab kehidupan Anda secara mutlak, 100%. No Compromise!

Salam Luar Biasa Prima!
Budi Setiawan