Sekitar pukul 16.40 WIB, ibunda Arumi, Maria, keluar dari salah ruangan di lantai 1 kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jalan Proklamasi No. 56, Jakarta Pusat. Maria keluar dengan wajah kesal.
Maria keluar sambil berteriak, "di mana anak saya? Kembalikan anak saya!" Ia pun berusaha mencari Arumi yang diduga berada di lantai 4 gedung tersebut. Sempat terjadi adu mulut antara ayah Arumi, Rudi Bachsin dengan petugas keamaan gedung lantaran menghalang-halangi. Sempat juga orangtua Arumi terlibat aksi saling dorong dengan petugas gedung yang menghalang-halangi.
Berikut wawancara dengan Ibunda Arumi seusai mencari anaknya:
Saya tidak melakukan kejahatan terhadap anak saya, tapi kenapa hak saya sebagai ibu dilarang untuk bertemu dengan anak saya. Di mana mas? Saya minta anak saya di mana? Saya mau ketemu anak saya. Saya orangtua kandung. Belum dicabut hak saya. Sudah cukup direkayasa 4 bulan.
Saya ingin anak saya kembali. Saya sudah lapor ke polisi berapa bulan yang lalu anak saya dilarikan. Saya dituduh macam-macam, saya dihina macam-macam, saya masih bersabar. Saya masih jalan dengan hukum, peraturan dan prosedur saya ikutin. Padahal hak saya sebagai orang tua yang melahirkan Arumi, diinjak begitu aja tanpa tahu apa dan kenapa. Dirampas, ini kita Negara hukum atau bukan sih? Saya bingung.
Arumi itu melindungi beberapa orang yang terlibat. Awalnya Arumi hanya takut dan malu persoalan Miller. Miller nyusul dia ke Singapura. Saya melarang Arumi bergaul dengan Miller. Itu awalnya, karena dia (Arumi) takut dan malu. Wajar, namanya anak di bawah umur. Salah, tapi dibonceng oleh kepentingan kepentingan lain. Itu yang terjadi.
Kalau faktanya Arumi tidak nyaman dengan orangtua?
Anda bisa buktikan. Anak saya umur 16 kuliah, punya prestasi dan karier. Itu dari mana semua? Orang yang tertekan tidak bisa dapat seperti itu. Mana file arumi? Di semua TV punya file arumi, film arumi banyak. Lihatlah, janganlah orangtua di kuyel-kuyel seperti ini. Saya yakin itu bukan Arumi. Saya kenal anak saya. Kalau pun Arumi harus melakukan seperti itu, hanya untuk melindungi beberapa orang.
Indikasinya apa yang ibu curigai?
Saya pasti tahu. Kalau Anda suka sama seseorang, Anda berusaha melindungi. Anak di bawah umur belum menggunakan logika. Orang yang punya logika, orang dewasa, justru menggunakan dia.
Kalau nanti Arumi tidak ketemu, upaya apa yang ibu lakukan?
Ya Allah, saya sudah tulis surat sampai ke Presiden. Saya rela. Kalau saya salah, keluar kamar pun saya malu. Karena saya benar, ke ujung dunia manapun saya kejar. Itu anak saya, di bawah umur. Hak dan tanggungjawab saya. Saksi dari apa Arumi? Korban dari apa Arumi? Semua bertindak sepihak. Tidak pernah orangtua dilibatkan. Astafirullah alazim, gila ini. Rekayasanya luar biasa.
Sudah pernah ketemu dengan ketua LPSK?
Saya tiga kali ke sini, ingin ketemu, tapi tidak pernah ketemu.
Alasannya apa, bu?
Begini aja. Saya yakin LPSK ini tidak tahu persoalan yang sebenarnya. Kalau mereka tahu, saya pikir pasti tidak mau. Semua sudah direkayasa.
No comments:
Post a Comment
Tolong isikan komentar anda yapz.....